Pulau
Tidung
adalah
salah
satu
kelurahan
di
kecamatan
Kepulauan
Seribu
Selatan,
Kabupaten
Kepulauan
Seribu,
Jakarta,
Indonesia.
Pulau
tidung
ini
terbagi
dua
yaitu,
Pulau
Tidung
Besar
dan
Pulau
Tidung
Kecil.
Penggunaan
wilayah
di
pulau
ini
berkembang
ke
arah
wisata
bahari
seperti
menyelam
serta
penelitian terhadap terumbu karang.
Pulau
Tidung
yang
terdiri
dari
Tidung
Besar
dan
Tidung
Kecil
yang
dihubungkan
oleh
jembatan
panjang
yang
dinamakan
Jembatan
Cinta
oleh
penduduk
setempat
ini
terletak
di
Kepulauan
Seribu
Selatan
bagian
barat,
dengan
jarak
tempuh
kurang
lebih
3
jam
perjalanan
dari
Muara
Angke
dengan
kapal
penumpang.
(wikipedia)
© Copyright © 2017 keranglauttidung.com All Rights Reserved.
Selamat Datang
Di Pulau Tidung
Sejarah Singkat Pulau Tidung
Sejarah
pulau
Tidung
yang
menarik
ternyata
sangat
berkaitan
erat
dengan
sejarah
perjuangan
bangsa
Indonesia
melawan
kolonial
Belanda.
Pulau
ini
diberi
nama
sama
dengan
nama
seorang
Raja
yang
dibuang
dan
diasingkan
oleh
pemerintah
kolonial
Belanda
yang
sangat
marah
karena
raja
suku
Tidung
tidak
mau
bekerja
sama
dengan
mereka.
Sejarah
ini
sangat
melekat
dalam
sanubari
penduduk
pulau
Tidung
dan
menjadi
suatu
kebanggaan
karena
nama
pulau
yang
mereka
tempati
berasal
dari
nama
seorang
pahlawan
bangsa
yang
namanya
menjadi
suatu
sejarah
yang
harum
bagi bangsa Indonesia.
Sejarah
pulau
Tidung
berawal
dari
sebuah
kerajaan
di
daerah
Malinau,
Kalimantan
Timur.
Suku
Tidung
di
Malinau
sudah
ada
sejak
tahun
tahun
1076
-
1156.
Pada
tahun
itu,
kerajaan
tersebut
dikenal
sebagai
kerajaan
Tidung
kuno.
Pada
tahun
1557
inilah
pertama
kali
pemerintah
kolonial
Belanda
datang
ke
Malinau.
Dan
pada
saat
itu
pemerintah
kolonial
Belanda
mendapat
perlawanan
berat
terutama
dari
kerajaan
Suku
Tidung.
Penjajah
Belanda
perlahan-lahan
berhasil
menguasai
daerah
sekitar
Malinau
dan
mengepung
kerajaan
Tidung.
Karena
semakin
terdesak,
raja
Tidung
yang
memiliki
nama
Raja
Pandhita
akhirnya
ditangkap
oleh
pemerintah
kolonial
Belanda.
Dan
dia
diasingkan
ke
pulau
terpencil di daerah utara kota Jepara.
Dari
pulau
ini,
Raja
Pandhita
yang
dikenal
dengan
sebutan
raja
Tidung
melarikan
diri
ke
sebuah
pulau
kecil
di
kepulauan
Seribu.
Saat
itu,
pulau
kecil
ini
belum
bernama.
Masyarakat
asli
pulau
kecil
ini
memanggil
Raja
Tidung
dengan
panggilan
"Kaca".
Dan
hal
yang
sangat
menarik,
"Kaca"
sangat
dihormati
oleh
warga
pulau
kecil
ini
karena
suka
menolong
dan
berbagi
ilmunya
kepada
masyarakat.
Warga
pulau
ini
tidak
mengetahui
jika
"Kaca"
adalah
seorang
raja
terkenal
di
suku
Tidung.
Hingga
beliau
meninggal
dan
dimakamkan
di
pulau
Tidung
ini.
Beberapa
saat
kemudian
keluarga
kerajaan
Tidung
datang
mencari
raja
Pandhita.
Dan
saat
itulah
diketahui
oleh
warga
Tidung
bahwa
"Kaca"
adalah
seorang
raja
terkenal
dari
Malinau.
Dan
karena
ingin
menghormati
dan
mengucapkan
terima
kasih
atas
jasa
beliau,
maka
pulau
kecil
ini
dinamakan
sebagai
pulau
Tidung.
Pulau
yang
sangat
menghormati
seorang
raja
dari
suku Tidung, Malinau, Kalimantan Timur.
Sampai
saat
ini,
makam
raja
Tidung
masih
terjaga
kebersihannya
di
tengah
pulau
Tidung.
Masyarakat
sangat
bangga
karena
pulaunya
menjadi
bagian
sejarah
kerajaan
besar
yaitu
kerajaan
Tidung.
Jika
anda
ingin
melihat
langsung
makam
dari
seorang
raja
sebuah
kerajaan
yang
mengharumkan
bangsa
Indonesia
karena
menentang
dan
melakukan
perlawanan
kepada
kolonial
Belanda,
silakan
ikuti
paket
wisata
pulau
Tidung.
Pada
jadwal
paket
wisata
yang
kami
kelola,
anda
berkesempatan
berziarah
ke
makam
raja
Tidung.
Demikian
informasi
sejarah
pulau
Tidung
yang
menarik
yang
tidak
lepas
dari
bagian
sejarah
nasional
Indonesia. (wikipedia)